Indonesia
dikenal dunia dengan kekayaan potensi alamnya dan sumber daya manusia yang
berlimpah. Begitu terkenalnya sehingga dapat memikat bangsa lain untuk datang
menjajah Indonesia. Para pahlawan kita terdahulu sudah berhasil mengusir para
penjajah melalui berbagai perjuangan. Perjuangan yang dilalui tentu tidaklah
mudah dan memakan waktu yang cukup lama. Indonesia tidak merdeka dengan sekali
kedipan mata. Begitu pun dengan pembangunan dan pertumbuhan di Indonesia,
begitu lama untuk terus berkembang dari waktu ke waktu.
Setiap negara
memang berkembang dan maju dengan cara yang berbeda, waktu perkembangannya juga
berbeda. Ada negara yang berkembang pesat, ada negara yang berkembang dengan
lambat, dan ada negara yang bisa dibilang tidak berkembang sama sekali dan
malah mengalami kemunduran. Indonesia sendiri adalah negara yang berkembang
cukup pesat tetapi tidak bergerak secepat negara lainnya seperti negara
Malaysia yang lebih berkembang ketimbang Indonesia. Negara Singapura bahkan
sudah menjadi negara maju, terutama di kawasan Asia Tenggara yang masih satu
kawasan dengan Indonesia. Jarak Malaysia dan Singapura tidaklah jauh dari
Indonesia, tetapi jarak perkembangan dan pembangunan Indonesia dan kedua negara
tersebut bagai jarak antara bumi dan pluto. Negara Indonesia sudah ketinggalan banyak
langkah.
Melihat
potensi di Indonesia seharusnya Indonesia sudah
maju dan lebih berkembang dari kedua negara tersebut. Potensi di
Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Dengan sumber daya yang berlimpah, baik
sumber daya alam serta sumber daya manusianya, dan sejarah besar yang dialami
Indonesia, harusnya Indonesia sudah menjadi besar dan berpengaruh bagi dunia.
Tapi realitanya sekarang tidak. Indonesia bukanlah negara besar. Indonesia sama
sekali tidak berpengaruh besar bagi dunia. Indonesia lebih sering dipandang
sebelah mata oleh kebanyakan orang di dunia. Hanya kecantikan pulau-pulaunya
saja yang bisa menarik hati banyak orang. Untuk bagian yang lainnya, Indonesia masih
dinilai nol besar.
Tepat pada tahun 2045, Indonesia genap berumur
100 tahun yang artinya Indonesia telah merdeka dari penjajahan selama 100
tahun. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam rangka Hari
Pendidikan Nasional tahun 2012 pernah menyebutkan bahwa kita rakyat Indonesia
terutama mahasiswa untuk memberikan ‘hadiah’ dalam menyambut 100 tahun
Indonesia merdeka dengan cara membentuk dan menyiapkan generasi emas 2045 yang
menjadikan Indonesia sebagai negara emas. Perkataan beliau cukup menyulut
semangat. Tapi apa arti sebenarnya dari generasi emas?
Menurut
saya sebagai seorang penulis sendiri, generasi emas adalah generasi yang unggul
dalam segala hal, generasi yang menempati puncak pertama di antara
generasi-generasi lainnya dan dapat membawa negara ini menjadi negara maju.
Baik maju dalam bidang kesehatan, sains, perekonomian, pembangunan dan
teknologi.
Lantas
siapakah generasi emas tersebut? Generasi emas tersebut adalah pemuda. Pemuda
sangat erat kaitannya dengan semangat yang bergelora. Tanpa pemuda pun mungkin
Indonesia tidak merdeka pada tahun 1945. Kebanyakan para pahlawan yang berjuang
untuk Indonesia saat itu adalah para pemuda. Masuk ke dalamnya adalah pelajar
dan mahasiswa. Mahasiswa identik dengan 4 peran utamanya yaitu agent of change, iron stock, moral force
dan social control. Sebenarnya dengan terwujudnya peran utama
tersebut, sangatlah mungkin untuk membentuk generasi emas sehingga tercipatalah
Indonesia emas.
Sayangnya,
untuk saat ini Indonesia emas hanyalah mimpi di siang bolong. Bagaikan pergi
liburan bersama teman-teman ketika sedang sibuk-sibuknya kuliah, Indonesia emas
hanya wacana. Bagaimana tidak, pemuda Indonesia sekarang seperti kehilangan
identitasnya. Rasa nasionalisme yang sangat berkurang dari generasi ke
generasi. Budaya barat yang terus mengalir masuk bisa dengan mudah menggerus
habis nasionalisme pada banyak jiwa pemuda Indonesia hari ini. Mahasiswa
sebagai pemuda pun dianggap kurang dalam menjalankan peran utamanya sebagai
mahasiswa. Pemuda seperti ini akhirnya dianggap sebagai pemuda gagal.
Selain itu,
sistem pendidikan bagi pelajar Indonesia masih dinilai kurang baik. Pendiidkan
yang buruk inilah yang menajdi masalah atau kendala utama dalam membangun
generasi emas. Boleh diakui, anak-anak muda di Indoneisa memiliki otak cerdas.
Banyak di antaranya mengikuti kejuaraan olimpiade tingkat internasional dan
memenangkannya. Namun, pengajaran dan pendidikan moral di kebanyakan lembaga
pendidikan belum optimal. Inilah yang menyebabkan bibit-bibit generasi emas
belum bisa diwujudkan dalam waktu ini. Padahal bibit-bibit ini adalah sumber
daya manusia yang utama. Bagaimana bisa terkelolanya sumber daya alam dengan
baik jika sumber daya manusianya saja masih kurang terolah?
Ketidakpahaman
pengolahan sumber daya alamlah yang juga menjadi masalah. Masih sangat banyak
barang mentahan yang diekspor ke negara luar, yang seharusnya bisa diolah di
negara sendiri. Banyak pula barang-barang yang dimport masuk ke dalam negeri,
karena ketidaktahuan dalam pembuatan. Masalah selanjutnya adalah masyarakat
Indonesia yang terlalu konsumtif terhadap barang import, membuat pembelian
terhadap barang lokal menurun dan produksinya akhirnya harus gulung tikar.
Seniman dan pengrajin di Indonesia kurang dihargai dan didukung.
Korupsi
menjadi masalah berikutnya. Mental korupsi masih banyak tertanam di antara
berjuta orang yang tinggal di Indonesia. Pemerintahan yang kotor dengan adanya
korupsi dan hukum yang tidak tegas menghambat pembangunan dan pertumbuhan di
Indonesia. Indonesia yang seharusnya memiliki banyak uang untuk memperbaiki
pembangunan dan pertumbuhan seperti pendidikan, kesehatan dan teknologi pun
jadi terhambat karena adanya mental korupsi di dalam diri petinggi-petinggi
negara.
Selanjutnya
adalah cacat teknologi dan gagap teknologi atau lebih dikenal dengan istilah ‘gaptek’
yang menimbulkan masalah. Karena cacat dan gagap teknologi, masyarakat
Indonesia belum bisa memanfaatkan teknologi dengan benar. Informasi yang
berguna bisa didapatkan melalui teknologi yang ada, tetapi masyarakat Indonesia
masih menggunakan teknologi yang ada untuk hal yang sia-sia dan tidak ada
manfaatnya bagi kemajuan bangsa. Seharusnya dengan teknologi, masyarakat bisa
belajar. Entah itu belajar mencipatakan sesuatu yang baru (berinovasi) atau
belajar untuk memperbaiki suatu hal. Teknologi pada dasaranya dapat mempercepat
pembangunan yang ada. Semakin maju negara semakin maju pula teknologinya.
Kesehatan,
kebersihan dan infrasturktur yang memadai adalah factor pendukung yang
seharusnya diperhatikan karena bila tidak akan timbul masalah dari ketiga factor
ini. Namun disayangkan, ketiga factor ini masih dipandang sepele. Kesehatan
seseorang sangat berpengaruh pada kinerjanya. Otak manusia memerlukan asupan
gizi yang baik. Semakin baik gizi seseorang juga semakin baik pula kerja
otaknya. Akan sangat percuma apabila ada orang yang sangat cerdas tetapi karena
masalah kesehatan yang dialaminya menghambat pekerjaannya. Kesehatan
berhubungan dengan kebersihan. Apabila kebersihan terjaga maka bisa dipastikan
kesehatan pun juga terjaga. Infrastruktur yang baik juga penting. Mulai dari
infrastuktur bidang kesehatan, pendidikan, teknologi maupun perekonomian.
Infrastruktur yang baik akan mendukung jalannya pekerjaan dengan baik.
Masalah mulai
dari pemuda muda yang gagal dan infrastruktur yang buruk adalah masalah-masalah
yang menghambat terwujudnya Indonesia emas 2045 membuat seakan-akan Indonesia
emas 2045 hanyalah wacana belaka. Tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia
emas 2045 dengan generasi emas dibaliknya dapat terwujud. Diantara banyaknya
masalah-masalah yang timbul banyak juga kebaikan dan kemajuan yang muncul.
Masih dan semakin banyak pula masyarakat yang peduli dan mulai melakukan
pergerakan mewujudkan Indonesia emas. Saya sebagai penulis bukannya pesimis. Dengan
artikel yang saya tulis, saya ingin masyarakat Indonesia lebih terbuka lagi
matanya. Merupakan tanggung jawab kita, seluruh rakyat Indonesialah terciptanya
Indonesia emas di kemudian hari, terutama kita para pemuda Indonesia sebagai energi
terbesar yang ada. Jika tidak segera bergerak dari sekarang maka Indonesia emas
benar-benar hanya wacana. Masalah-masalah dan penghambat terwujudnya Indonesia
emas bukan untuk diratapi tetapi untuk dicarikan solusi dan dibenahi.
No comments:
Post a Comment
Please leave your comment. I love you x