Indonesia Emas 2045 Hanya Wacana

                Indonesia dikenal dunia dengan kekayaan potensi alamnya dan sumber daya manusia yang berlimpah. Begitu terkenalnya sehingga dapat memikat bangsa lain untuk datang menjajah Indonesia. Para pahlawan kita terdahulu sudah berhasil mengusir para penjajah melalui berbagai perjuangan. Perjuangan yang dilalui tentu tidaklah mudah dan memakan waktu yang cukup lama. Indonesia tidak merdeka dengan sekali kedipan mata. Begitu pun dengan pembangunan dan pertumbuhan di Indonesia, begitu lama untuk terus berkembang dari waktu ke waktu.
Setiap negara memang berkembang dan maju dengan cara yang berbeda, waktu perkembangannya juga berbeda. Ada negara yang berkembang pesat, ada negara yang berkembang dengan lambat, dan ada negara yang bisa dibilang tidak berkembang sama sekali dan malah mengalami kemunduran. Indonesia sendiri adalah negara yang berkembang cukup pesat tetapi tidak bergerak secepat negara lainnya seperti negara Malaysia yang lebih berkembang ketimbang Indonesia. Negara Singapura bahkan sudah menjadi negara maju, terutama di kawasan Asia Tenggara yang masih satu kawasan dengan Indonesia. Jarak Malaysia dan Singapura tidaklah jauh dari Indonesia, tetapi jarak perkembangan dan pembangunan Indonesia dan kedua negara tersebut bagai jarak antara bumi dan pluto. Negara Indonesia sudah ketinggalan banyak langkah.
Melihat potensi di Indonesia seharusnya Indonesia sudah  maju dan lebih berkembang dari kedua negara tersebut. Potensi di Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Dengan sumber daya yang berlimpah, baik sumber daya alam serta sumber daya manusianya, dan sejarah besar yang dialami Indonesia, harusnya Indonesia sudah menjadi besar dan berpengaruh bagi dunia. Tapi realitanya sekarang tidak. Indonesia bukanlah negara besar. Indonesia sama sekali tidak berpengaruh besar bagi dunia. Indonesia lebih sering dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang di dunia. Hanya kecantikan pulau-pulaunya saja yang bisa menarik hati banyak orang. Untuk bagian yang lainnya, Indonesia masih dinilai nol besar.
 Tepat pada tahun 2045, Indonesia genap berumur 100 tahun yang artinya Indonesia telah merdeka dari penjajahan selama 100 tahun. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam rangka Hari Pendidikan Nasional tahun 2012 pernah menyebutkan bahwa kita rakyat Indonesia terutama mahasiswa untuk memberikan ‘hadiah’ dalam menyambut 100 tahun Indonesia merdeka dengan cara membentuk dan menyiapkan generasi emas 2045 yang menjadikan Indonesia sebagai negara emas. Perkataan beliau cukup menyulut semangat. Tapi apa arti sebenarnya dari generasi emas?
Menurut saya sebagai seorang penulis sendiri, generasi emas adalah generasi yang unggul dalam segala hal, generasi yang menempati puncak pertama di antara generasi-generasi lainnya dan dapat membawa negara ini menjadi negara maju. Baik maju dalam bidang kesehatan, sains, perekonomian, pembangunan dan teknologi.
Lantas siapakah generasi emas tersebut? Generasi emas tersebut adalah pemuda. Pemuda sangat erat kaitannya dengan semangat yang bergelora. Tanpa pemuda pun mungkin Indonesia tidak merdeka pada tahun 1945. Kebanyakan para pahlawan yang berjuang untuk Indonesia saat itu adalah para pemuda. Masuk ke dalamnya adalah pelajar dan mahasiswa. Mahasiswa identik dengan 4 peran utamanya yaitu agent of change, iron stock, moral force dan social control.  Sebenarnya dengan terwujudnya peran utama tersebut, sangatlah mungkin untuk membentuk generasi emas sehingga tercipatalah Indonesia emas.
Sayangnya, untuk saat ini Indonesia emas hanyalah mimpi di siang bolong. Bagaikan pergi liburan bersama teman-teman ketika sedang sibuk-sibuknya kuliah, Indonesia emas hanya wacana. Bagaimana tidak, pemuda Indonesia sekarang seperti kehilangan identitasnya. Rasa nasionalisme yang sangat berkurang dari generasi ke generasi. Budaya barat yang terus mengalir masuk bisa dengan mudah menggerus habis nasionalisme pada banyak jiwa pemuda Indonesia hari ini. Mahasiswa sebagai pemuda pun dianggap kurang dalam menjalankan peran utamanya sebagai mahasiswa. Pemuda seperti ini akhirnya dianggap sebagai pemuda gagal.
Selain itu, sistem pendidikan bagi pelajar Indonesia masih dinilai kurang baik. Pendiidkan yang buruk inilah yang menajdi masalah atau kendala utama dalam membangun generasi emas. Boleh diakui, anak-anak muda di Indoneisa memiliki otak cerdas. Banyak di antaranya mengikuti kejuaraan olimpiade tingkat internasional dan memenangkannya. Namun, pengajaran dan pendidikan moral di kebanyakan lembaga pendidikan belum optimal. Inilah yang menyebabkan bibit-bibit generasi emas belum bisa diwujudkan dalam waktu ini. Padahal bibit-bibit ini adalah sumber daya manusia yang utama. Bagaimana bisa terkelolanya sumber daya alam dengan baik jika sumber daya manusianya saja masih kurang terolah?
Ketidakpahaman pengolahan sumber daya alamlah yang juga menjadi masalah. Masih sangat banyak barang mentahan yang diekspor ke negara luar, yang seharusnya bisa diolah di negara sendiri. Banyak pula barang-barang yang dimport masuk ke dalam negeri, karena ketidaktahuan dalam pembuatan. Masalah selanjutnya adalah masyarakat Indonesia yang terlalu konsumtif terhadap barang import, membuat pembelian terhadap barang lokal menurun dan produksinya akhirnya harus gulung tikar. Seniman dan pengrajin di Indonesia kurang dihargai dan didukung.
Korupsi menjadi masalah berikutnya. Mental korupsi masih banyak tertanam di antara berjuta orang yang tinggal di Indonesia. Pemerintahan yang kotor dengan adanya korupsi dan hukum yang tidak tegas menghambat pembangunan dan pertumbuhan di Indonesia. Indonesia yang seharusnya memiliki banyak uang untuk memperbaiki pembangunan dan pertumbuhan seperti pendidikan, kesehatan dan teknologi pun jadi terhambat karena adanya mental korupsi di dalam diri petinggi-petinggi negara.
Selanjutnya adalah cacat teknologi dan gagap teknologi atau lebih dikenal dengan istilah ‘gaptek’ yang menimbulkan masalah. Karena cacat dan gagap teknologi, masyarakat Indonesia belum bisa memanfaatkan teknologi dengan benar. Informasi yang berguna bisa didapatkan melalui teknologi yang ada, tetapi masyarakat Indonesia masih menggunakan teknologi yang ada untuk hal yang sia-sia dan tidak ada manfaatnya bagi kemajuan bangsa. Seharusnya dengan teknologi, masyarakat bisa belajar. Entah itu belajar mencipatakan sesuatu yang baru (berinovasi) atau belajar untuk memperbaiki suatu hal. Teknologi pada dasaranya dapat mempercepat pembangunan yang ada. Semakin maju negara semakin maju pula teknologinya.
Kesehatan, kebersihan dan infrasturktur yang memadai adalah factor pendukung yang seharusnya diperhatikan karena bila tidak akan timbul masalah dari ketiga factor ini. Namun disayangkan, ketiga factor ini masih dipandang sepele. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh pada kinerjanya. Otak manusia memerlukan asupan gizi yang baik. Semakin baik gizi seseorang juga semakin baik pula kerja otaknya. Akan sangat percuma apabila ada orang yang sangat cerdas tetapi karena masalah kesehatan yang dialaminya menghambat pekerjaannya. Kesehatan berhubungan dengan kebersihan. Apabila kebersihan terjaga maka bisa dipastikan kesehatan pun juga terjaga. Infrastruktur yang baik juga penting. Mulai dari infrastuktur bidang kesehatan, pendidikan, teknologi maupun perekonomian. Infrastruktur yang baik akan mendukung jalannya pekerjaan dengan baik.
Masalah mulai dari pemuda muda yang gagal dan infrastruktur yang buruk adalah masalah-masalah yang menghambat terwujudnya Indonesia emas 2045 membuat seakan-akan Indonesia emas 2045 hanyalah wacana belaka. Tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia emas 2045 dengan generasi emas dibaliknya dapat terwujud. Diantara banyaknya masalah-masalah yang timbul banyak juga kebaikan dan kemajuan yang muncul. Masih dan semakin banyak pula masyarakat yang peduli dan mulai melakukan pergerakan mewujudkan Indonesia emas. Saya sebagai penulis bukannya pesimis. Dengan artikel yang saya tulis, saya ingin masyarakat Indonesia lebih terbuka lagi matanya. Merupakan tanggung jawab kita, seluruh rakyat Indonesialah terciptanya Indonesia emas di kemudian hari, terutama kita para pemuda Indonesia sebagai energi terbesar yang ada. Jika tidak segera bergerak dari sekarang maka Indonesia emas benar-benar hanya wacana. Masalah-masalah dan penghambat terwujudnya Indonesia emas bukan untuk diratapi tetapi untuk dicarikan solusi dan dibenahi.



No comments:

Post a Comment

Please leave your comment. I love you x

Small Grey Outline Pointer